Sabtu, 24 April 2010

Teleskop luar angkasa Hubble

Teleskop luar angkasa Hubble

Teleskop angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari namailmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah merupakan jasa teleskop Hubble.

Sejarah
Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuh teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai menugumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai.
Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di'angkasakan' untuk pertamakalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, Pesawat Ulang-Alik Endeavor, dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya.

Ukuran
Teleskop: Ketebalan mencapai 13.1 meter (43.5 kaki), berdiameter 4.27 meter (14.0 kaki) dan memiliki berat 11,000 kilogram. Ukuran Hubble hampir sama dengan sebuah bus sekolah. Juga, perhatikanlah tabung oranye yang ada pada teleskop. Ini adalah sumber tenaga Hubble.
Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2.4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agarlensa tidak cepat rusak.
[sunting]Cara kerja
Pertama-tama, Hubble menangkap gambar, setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah manjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang mamiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).
Teleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer)!

Pengendalian Hubble
Sejak pertama kali dioperasikan, teleskop ini dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.

Yang telah dilakukan Hubble
Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang), dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta Gabrielle, satelitnya. Selain itu, Hubble juga bayak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti; supernova, lahirnya bintang, tabrakan bintang, dll. Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya. Gambar galaksi ini merupakan gambar terbesar dan ter-detail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian. Pada misi kedua di bulan Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan juga menambahkan selimut baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance Camera, dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera. Setelah itu, Wide Field Camera 3, dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003. Dua misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharunya akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005. Tetapi, pada bulan Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005ke 2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb.

Informasi umum
Organisasi
 NASA / ESA / STScI
Tanggal peluncuran
 24 April 1990
Lama misi
 19 tahun, 11 bulan, dan 30 hari   Berlalu
Dideorbitkan
 Mungkin antara 2013 dan 2021[1]
Massa
 11.110 kg (24,500 lb)
Tipe orbit
 Orbit dekat Bumi hampir melingkar
Tinggi orbit
 559 km (347 mi)
Periode orbit
 96–97 menit
Kecepatan orbit  
 7500 m/s
Percepatan oleh gravitasi
 8,169 m/s2 (26,80 ft/s2)
Lokasi
 Orbit bumi rendah
Gaya teleskop
 Reflektor Ritchey-Chretien
Diameter
 2,4 m
Daerah pengumpulan
 sekitar 4,5 m2[2]
 57,6 m (189 kaki)
Instrumen
 kamera/spektrometer inframerah
 kamera survei optis
(kebanyakan gagal)
 kamera optis medan luas
 spektrometer/kamera optis
(gagal)
 tiga sensor pandu kecil
Situs web

Rabu, 14 April 2010

Proses terjadinya petir

Proses terjadinya petir

petir
Petir terjadi akibat perpindahan muatan negatif (elektron) menuju ke muatan positif (proton). Para ilmuwan menduga lompatan bunga api listrik yang terjadi melalui beberapa tahapan. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran. Petir dapat terjadi antara :


1.      Awan dengan awan
2.      Dalam awan itu sendiri
3.      Awan ke udara
4.      Awan dengan tanah (bumi)

Umumnya muatan negatif terkumpul dibagian bawah dan ini menyebabkan terinduksinya muatan positif di atas permukaan tanah, sehingga membentuk medan listrik antara awan dan tanah. Jika muatan listrik cukup besar dan kuat medan listrik di udara dilampaui, maka terjadi pelepasan muatan berupa petir atau terjadi sambaran petir yang bergerak dengan kecepatan cahaya dengan efek merusak yang sangat dahsyat karena kekuatannya.
Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian besarnya sampai-sampai ketika petir itu melesat, awan akan terang sebagai akibat udara yang terbelah. Sambarannya rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik akan menimbulkan bunyi yang menggelegar. Selain itu, ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi.
II.      Kerusakan Akibat Sambaran Petir

Salah satu penyebab semakin tingginya kerusakan peralatan elektronika karena induksi sambaran petir tersebut adalah karena sangat sedikitnya informasi mengenai petir dan masalah yang dapat ditimbulkannya. Kerusakan akibat sambaran Petir :
1. Kerusakan Akibat Sambaran Langsung
Kerusakan ini biasanya langsung mudah diketahui sebabnya, karena jelas petir menyambar sebuah gedung dan sekaligus peralatan listrik/elektronik yang          ada di dalamnya ikut rusak (kemungkinan mengakibatkan kebakaran gedung, PABX, kontrol AC, komputer, alat pemancar, dll. hancur total).


2. Kerusakan Akibat Sambaran Tidak Langsung
Kerusakan ini sulit diidentifikasi dengan jelas karena petir yang menyambar pada satu titik lokasi sehingga hantaran induksi melalui aliran       listrik/kabel PLN, telekomunikasi, pipa pam dan peralatan besi lainnya dapat mencapai 1 km dari tempat petir tadi terjadi. Sehingga tanpa disadari            dengan tiba-tiba peralatan komputer, pemancar TV, radio, PABX terbakar tanpa sebab yang jelas.

GARDU INDUK
I.Gelombang Sambaran Petir

Sambaran langsung ke peralatan dalam Gardu Induk (GI) menyebabkan tegangan lebih (overvoltage) sangat tinggi yang tidak mungkin dapat ditahan oleh isolasi yang ada. Cara yang digunakan untuk mencegah hal ini adalah dengan memperkuat perlindungan terhadap petir dengan kawat tanah (ground wire) di atas GI dan saluran transmisi didekatnya.
Sambaran induksi dapat terjadi bila awan petir (thunder cloud) ada di atas peralatan polaritas yang berlawanan dengan awan petir yang dapat menimbulkan muatan terikat (bound charges). Bila terjadi pelepasan muatan dari awan petir itu, maka muatan terikat itu kembali bebas dan menjadi gelombang berjalan yang besarnya tergantung pada keadaan pelepasan itu.
Sambaran dekat (nearby stroke) adalah gelombang berjalan yang datang ke GI dari sambaran petir pada saluran transmisi pada titik yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari GI, yang besarnya dibatasi oleh tegangan lompatan dari isolator saluran itu bila rambatannya sepanjang saluran melalui beberapa tiang.
Jika perisai (shielding) dari GI dan saluran transmisinya cukup baik, gelombang tegangan yang mungkin datang ke GI adalah sambaran petir yang jauh. Gelombang berjalan yang jauh ini mungkin berasal dari sambaran langsung pada saluran, sambaran induksi, atau sambaran dari lompatan balik (back flashover) dari tiang atau dari tengah gawang (span).

II.    Usaha Penanggulangan Terhadap Sambaran Petir Langsung
Diantara tegangan lebih akibat petir, sambaran langsung pada ril suatu GI atau pada saluran transmisi dekat kepada GI merupakan merupakan bahaya yang besar terhadap isolasi GI itu. Lagi pula untuk mengamankan GI sepenuhnya dengan arrester sangat sulit. Boleh jadi sambaran langsung itu memang sangat kecil, tetapi bila terjadi, kerusakan yang ditimbulkannya sangat besar. Oleh karena itu, gardu-gardu yang penting dan saluran-saluran di dekatnya harus diamankan terhadap sambaran langsung dengan mengadakan poerlindungan yang cukup dengan kawat-tanah dan tahanan pengetanahan yang rendah.
III. Usaha Penanggulangan Terhadap Gelombang Petir Yang Datang Dari Saluran

Penanggulangan terhadap gelombang petir yang memasuki GI dari saluran transmisi dilakukan dengan mengamankan peralatan terhadap tegangan lebih dengan arrester dan memberikan peralatan itu kekuatan isolasi terhadap tegangan impuls, yang lebih besar dari tingkatan pengamanan arrester.
Antara lain usaha penanggulangan tersebut :

a.Peralatan yang sama tegangan kerjanya dalam suatu GI harus mempunyai harga BIL yang sama, meskipun macam dan tempatnya berbeda. Menurut cara koordinasi   isolasi tradisionil, sering diberikan tingkatan isolasi lebih tinggi pada suatu peralatan, misalnya pemutus beban yang terletak antara bagian sistim yang   mempunyai tingkatan isolasi berbeda dengan maksud untuk mengamankan peralatan tersebut. Tetapi sekarang karakteristik arrester berhasil diperbaiki dengan   memasang arrester pada tempat yang tepat sehingga tegangan lebih dalam GI dapat ditekan di bawah harga tertentu. Oleh sebab itu, sekarang mungkin dipakai   kekuatan isolasi yang sama untuk setiap peralatan. Untuk isolator keramik dan bushing yang dipasang diluar, diperlukan pengujian tegangan yang berbeda   karena pengotoran udara dan keadaan basah meskipun harga BIL-nya sama.
b.Untuk peralatan yang terletak di luar daerah perlindungan arrester, misalnya trafo tegangan yang dihubungkan pada sisi saluran dari pemisah (disconnect   switch) dari saluran transmisi dan kapasitas pengait (coupling capacitor) untuk telekomunikasi, harus mempunyai tingkat isolasi 120% BIL. Alat-alat ini   dinaikkan tingkatan isolasinya sesuai dengan isolasi saluran, karena peralatan ini tidak diamankan oleh arrester dan tetap tersambung pada saluran pada   waktu pemisahnya terbuka.